it's only me
Nina melangkah pelan melewati jejeran beberapa panitia di depannya, pelan-pelan kini sudah hampir sampai di barisan depan. Barisan itu khusus panitia yang ingin ikut menonton, tentu saja panitia yang sudah tidak ada jobdesc, posisinya tepat di depan panggar pembatas antar penonton, hanya berjarak satu langkah dari panggung.
Nina menyelip-nyelip, entah kenapa tiba-tiba stage tempat panitia menonton langsung ramai melihat empat orang pemuda yang sudah standby dan memberi sapaan ke audiens dari atas panggung. Neoband dengan pakaian senada berwarna hitam sudah siap di atas panggung.
Sayup-sayup Nina mendengar ocehan dari jejeran gadis-gadis di sebelahnya yang terus mengeluarkan pujian dan teriakan histeris.
“Gue naksir bassisnya sih gila cakep banget.”
“Visualnya tuh yang gitaris deh kayaknya, namanya Januar, followersnya banyak.”
“Ih gue juga suka yang itu!!!”
Nina yang mendengar berusaha menahan diri seakan tidak tau apa-apa, ia memilih memperhatikan empat laki-laki yang sepertinya sudah siap untuk memulai penampilan di depan sana. Memang itu tujuan Nina.
Pandangan Nina tertuju pada Januar, dilihatnya pemuda itu yang celingak-celinguk seakan mencari sesuatu yang hilang, dan detik selanjutnya mata keduanya bertemu. Januar tersenyum dari jauh dan melambai kecil.
“AAAAAKKKKK.”
Baru ingin membalas, tapi Nina sudah terlonjak kaget mendengar teriakan dari gadis-gadis di sebelahnya yang saat ini sudah saling berkompak ria satu sama lain mengira Januar baru saja melambai ke arah mereka.
“Okay temen-temen semua, hari ini sesuai spoiler yang udah kita kasih, sebelum kita ke main song,” Reon Sang Vokalis membuka suara, memancing riuh penonton. “Kita bakal nampilin dulu lagu dari kaleb J berjudul it’s only me, jadi siap gak kita baper bareng-bareng, malam ini??” suara gemuruh semakin menjadi-jadi menjawab kata ‘mau’ secara serentak.
“Okay, let’s do it!”
Musik sudah mulai menyala dengan lighting yang juga sudah fokus sempurna ke arah panggung, beberapa penonton mulai melambaikan tangannya mendengar intro dari lagu yang memang akhir-akhir ini menjadi favorit millenials.
Nina juga mengenali intro musik itu, kini mulai ikut mengangguk-angguk mengikuti irama musik. Januar di depan sana juga sudah fokus dengan gitarnya.
Selama ini Ribuan Hari Kudekat denganmu Lewati berbagai hal, ku ada di sisi mu.
Tanpa kau tahu perasaanku padamu sendiri ku berharap memberi kasih walau tak kembali.
Reon membuka lagu dengan suara merdu yang sangat menghayati, membuat hampir semua penonton ikut melambaikan tangan.
I maybe not yours and you're not mine But I'll be there for you when you need me It is only me Believe me girl, it's only me Yeah, it's only me!
Kini Ezra sang drummer juga ikut mengeluarkan suara dua yang tak kalah merdu, sambil memperhalus pukulan drumnya. Tidak perlu heran karena memang keempat pemuda itu bisa menyanyi, tak jarang mereka membagi vokal meskipun Reon akan mendominasi bagian.
I will always be the one who pull you up When everybody push you down And it's only me Believe me girl, it's only me! Yeah it's only me.
Naufal dan Januar ikut bersamaan mengeluarkan suara di bagian reff, tak sedikit penonton yang mengikuti bagian paling epic ini. Dari jauh Nina menyadari Januar yang tak lepas memandangnya sendu, sambil sesekali tersenyum.
Sekali pun, kau tak pernah perdulikan rasaku. Ku takkan acuhkan dirimu. Tapi kuharap, suatu saat nanti kau tahu sendiri ku berharap memberi kasih walau tak kembali.
Nina dibuat terdiam, suara Januar mengambil alih sendirian, pemuda itu menghayati dengan petikan gitarnya dan pandangan yang masih ke arah yang sama, tempat Nina berdiri. Gadis yang dituju tersenyum tanpa arti, entah harus senang karena diperhatikan ataukah harus sedih karena mendengar liriknya.
Nina menggigit bibir bawah, ia yang awalnya sudah menikmati lagu dengan baik, kini pikirannya buyar. Sementara Januar sudah kembali lagi melanjutkan penampilannya.
I maybe not yours and you're not mine But I'll be there for you when you need me It is only me Believe me girl, it's only me Yeah, it's only me!
Keempat pemuda itu mengakhiri penampilan dengan gemuruh tepuk tangan dari hampir semua penonton yang ikut menghayati. Tak sedikit yang berkaca-kaca terharu karena merasa relate dengan lirik dari lagu tersebut.
Salah satunya, Nina. Yang sampai saat ini masih diam tak berkutik. Merasa menjadi korban tamparan lirik lagu ditambah Januar yang tak disangka-sangka mengambil part itu sendirian.